Langsung ke konten utama

2021 Petani Rumah Koran Bersama Brimob Polda Sulses Sedekah Sayur Ke Panti Jabar Nur


 GOWA, RAKYATSULSEL.CO – Petani Gowa yang tergabung ke dalam Komunitas Rumah Koran bersama Kesatuan Brimob Polda Sulsel hari ini 12 Januari 2020 kembali melakukan sedekah sayur ke salah satu panti asuhan di Kabupaten Gowa yakni Panti Asuhan Jabal Nur yang beralamat di Jln Kacong Dg Lalang Pa’bangian Kelurahan Tombolo, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.

Jamaluddin Dg Abu selaku Founder Rumah Koran menyampaikan bahwa sedekah sayur adalah program berkelanjutan yang akan terus di jalankan bersama Kesatuan Brimob Polda Sulsel, program sedekah sayur adalah upaya membantu dapur panti asuhan yang ada di empat kabupaten kota yakni Gowa, Makassar, Takalar dan Maros. Program ini telah berjalan sejak tahun 2020 lalu dan akan terus berlanjut.


Sayur yang kami sumbangkan jangan di lihat banyaknya karena ini menjadi upaya dan partisipasi kami sebagai petani untuk bersedekah.

Ipda Purwanto yg selama kurang lebih 3 tahun membina petani untuk menerapkan pertanian organik dgn menggunakan pupuk cair organik buatannya. Mewakili Kesatuan Brimob Polda Sulsel juga mengatakan bahwa ini adalah kerja kolaborasi antara petani dan Brimob, berbagi sayur untuk sesama dan bagaimana kita bisa berbuat baik dan menjadi contoh kepada yang lain bahwa bersedekah bisa apa saja, seperti sayur mayur dan lainnya.

Pengelola Panti Asuhan Jabal Nur ibu Nurbaya bersama anak – anak panti merasa senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada petani di Kanreapia dan Kesatuan Brimob Polda Sulsel atas bantuan sayur yang di bawa hari ini dan mendoakan agar program seperti ini terus berkelanjutan.

Saat dikonfirmasi ditempat terpisah, Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis P.S., S.I.K., M.Si. memberikan dukungan terhadap personelnya (IPDA Purwanto) yang telah membina petani di Rumah koran.

Muhammad Anis (Dansat Brimob) mengatakan “saya sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Ipda Purwanto, ia telah membina rumah koran di Kab. Gowa yang dimana di Rumah Koran itu semuanya menggunakan pupuk organik yang dibuat oleh Ipda Purwanto sendiri,”ucapnya.

“Ini juga merupakan wujud Bhakti Brimob dan kepedulian Brimob terhadap masyarakat yang dimana Brimob dalam hal ini Ipda Purwanto bersama rumah koran juga melakukan sedekah sayur untuk masyarakat”, Pungkas Muhammad Anis. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia