Langsung ke konten utama

Petani Bangkit, dari Pandemi Dengan Memaksimalkan Akses Pasar


 

Produksi Pertanian tetap maksimal di masa pandemi, para petani  tetap produktif dimasa sulit saat covid 19 melanda Dunia.  Para petani masih tetap melakukan kegiatan yang sama, disaat – saat yang sulit, seperti aktivitas Penanaman, perawatan, penyemprotan, pemupukan dan proses panen.

Pertanian tidak terkendala di masa pandemi, pertanian menjadi penyemangat karena tetap bertahan di masa – masa yang sulit. Produksi tetap maksimal dan ketahanan pangan tetap terjaga.

Tetapi dari Produksi yang ada, produksi yang maksimal dan berlimpah, mengharuskan para petani memikirkan akses pasar yang lebih luas, agar hasil pertanian bisa terjual secara keseluruhan.

Petani harus bangkit memaksimalkan akses pasar, petani harus mahir di dua sisi, yaitu mahir melakukan budidaya dan mahir memasarkan hasil – hasil produksi mereka, karena akhir dari pertanian adalah pemasaran. Pasar Tani menjadi akhir dari proses pertanian, pasar tani menjadi jalan yang membuat para petani menjadi kaya dan menikmati hasil budidaya mereka.

Akses pasar menjadi sangat penting karena proses jual beli antara petani dan konsumen terjadi, inilah yang membawa perputaran ekonomi menjadi membaik di tengah wabah covid 19.

Pandemi mengajarkan banyak hal kepada para petani untuk melek teknologi, karena hasil – hasil pertanian bisa di pasarkan secara online, dunia digital telah membawa akses pasar menjadi lebih luas dan mampu dijangkau oleh siapa saja.

Petani bangkit di tengah pandemi melalui akses pasar online. New Normal membawa perubahan baru pada dunia pertanian, saatnya memanjakan konsumen dengan mengantarkan ke rumah – rumah mereka hasil panen petani.

Pasar harus di jemput, jangan berdiam diri menanti pembeli, karena di tengah pandemi akses pasar secara online lebih terbuka luas, semua serba online, konsumen lebih menyukai memesan dari Rumah.

Pasar Tani Online inilah menjadi peluang besar bagi dunia pertanian, karena potensi pertanian sangatlah besar, saatnya kita mengambil bagian dengan bersama – sama menyuarakan kepada para pemuda bahwa, ‘’Yang Muda Yang Bertani’’.

Saatnya yang muda berinovasi membantu petani memasarkan hasil – hasil pertanian, karena sector pertanian mempunyai peluang dan harapan masa depan yang menjanjikan karena kita adalah Negara Agraris.

                                                   www.rumahkoran.com

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia