Langsung ke konten utama

Petani Gowa Berbagi Sayur Untuk Korban Banjir Bandang Jeneponto Bantaeng


Gowa, Villagerspost.com – Tak hanya untuk membantu warga yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19, aksi sumbang sayur oleh petani Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, juga diarahkan untuk kebencanaan. Program sumbang sayur segar saat ini tengah diarahkan untuk membantu warga di Jeneponto dan Bantaeng yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor, beberapa waktu lalu.

Sama seperti program untuk Covid, para petani bekerjasama dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Dapur Umum Kesatuan Brimob Polda Sulsel. Para petani yang menyumbang sayuran cukup menyediakan sayuran yang sudah dikemas dalam kantung plastik, dan pihak kepolisian mengolah sayur-mayur sumbangan petani di dapur umum Polri untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
Rumah Koran sebagai komunitas yang bergerak memajukan pertanian di Kabupaten Gowa, menjadi fasilitator mengumpulkan, menjemput, dan mengantarkan sayur-sayur bantuan petani ke Dapur Umum Polri di Kabupaten Bantaeng. Penjemputan dan pengawalan sayur mayur tersebut dikawal oleh Anggota Polri yang bertugas di SPN Polda Sulsel, Andi A. Rahim, dengan harapan sayur-mayur tersebut sampai ke tempat tujuan dengan cepat serta aman dan bisa segera di masak dan dibagikan kepada warga yang terkena musibah banjir bandang.
Sayur-sayuran seperti kentang, sawi, tomat, daun bawang dan labu siam tersebut langsung diterima oleh Komandan Batalyon A Kesatuan Brimob Polda Sulsel dan Kabag Sumda Polres Bantaeng. Komandan Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel AKBP Darminto mengucapkan rasa terimakasihnya kepada petani yang telah menyumbang dan memberikan semangat kepada petani-petani Malino dan Kanreapia untuk terus menanam dan berbagi untuk kemanusiaan
“Kegiatan berbagi sayur adalah merupakan bentuk kepedulian petani dan pedagang sayur di Kampung Sayur, Kabupaten Gowa dalam hal membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan yang saat ini terkena musibah banjir bandang,” kata Jamaluddin Daeng Abu, Founder Rumah Koran.
“Rumah Koran sebagai wadah yang bergerak dalam Gerakan Cerdas Anak Petani akan terus mengajak para petani dan pedagang sayur di Gowa untuk ikut serta meringankan beban saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng,” tambah Jamal.
“Mudah-mudahan sayur-sayur yang kami sumbangkan bermanfaat dan setidaknya mampu mengurangi stok kebutuhan dapur Umum Polri, dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para petani dan pedagang sayur yang telah menyumbangkan sayurnya hingga akhirnya sampai di Kabupaten Bantaeng,” tegas Jamal.
Sedangkan Andi A. Rahim Anggota Polri SPN Polda Sulsel merasa senang dan bangga melihat antusias petani Kanreapia dalam berbagi. “Saya sendiri tambah semangat menjemput dan mengantarkan sayur-sayur yang telah dijemput dan dikumpulkan di Kampung Sayur dan akhirnya sampai di Dapur Umum Polri,” ujarnya.
“Ini menjadi bentuk solidaritas yang telah ditunjukkan oleh para petani, di Kabupaten Gowa mudah-mudah bisa di tiru oleh petani-petani di tempat lain,” pintanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia