Langsung ke konten utama

RUMAH KORAN Wadah Belajar Baca Tulis Bagi Petani

RUMAH KORAN Wadah Belajar Baca Tulis Bagi Petani

Apa itu Rumah Koran…???

Rumah Koran adalah Gerakan Cerdas Anak Petani, Rumah Koran menjadi wadah belajar bagi petani dan anak petani.

Rumah Koran adalah Rumah yang awalnya hanya kandang ayam, dengan ukuran 4 X 10, yang akhirnya di jadikan Rumah Koran. Rumah Koran ini menjadi wadah dengan dua target gerakan Cerdas yaitu :

1. Anak Petani

Fasilitas di Rumah Koran

Anak Petani difasilitasi dengan

1. Perpustakaan atau Rumah Baca,
2. Anak Petani dapat membaca Buku di Taman Baca
3. Anak Petani dapat belajar Mengaji pada sore hari yakni hari senin – sabtu
4. Anak Petani punya Sekolah Alam,
yakni belajar di Alam setiap hari minggu
5. Anak Petani melalui Rumah Koran dapat belajar dua bahasa Internasional yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Arab setiap hari minggu.

Tujuan Rumah Koran Kedua adalah ke....
2. Petani

Rumah Koran sebagai wadah gerakan menghapus Buta Aksara

Petani dapat belajar Baca Tulis

Rumah Koran Lahir dari Desa yang tertinggal dari segi pendidikan, desa yang tinggi tingkat putus sekolah, pernihan Dini dan kesadaran berpendidikan yang rendah, desa dengan penduduk masih tinggi buta aksaranya, sehingga diharapkan melalui Rumah Koran semuanya dapat diubah dan lebih baik.

Gerakan Cerdas Anak Petani dari 2014 – 2017, perubahan mulai terlihat hasilnya, minat perpendidikan mulai Nampak dan peserta didik semakin bertambah.

Pemuda Tani dan Petani Tua tumbuh semangat belajarnya. Semangat perubahan mereka dapat melalui Rumah Koran.  

Kenapa Rumah Koran…??? Karena Rumah Koran melihat bahwa para Petani Tua, kadang sulit untuk mengetahui dan menghafal huruf – huruf sehingga mereka dipancing melalui Bacaan dan gambar di Koran.

Sebagai Pendiri dan Pengelola Rumah Koran, kami melihat banyak petani yang awalnya hanya melihat gambar diKoran,  tetapi karena judul dari berita Koran tersebut menarik akhirnya mereka mulai membaca dan menyelesaikan bacaannya.

Kami sengaja menggiring mereka untuk membiasakan membaca, agar tercipta budaya membaca dikampung – kampung, agar membaca menjadi kebiasaan dan petani merasa tidak lengkap bertani tanpa melahap buku atau Koran dalam keseharian mereka.

Rumah Koran terbagi menjadi dua kata RUMAH dan KORAN, tentu kita semua telah mengetahui apa makna dan fungsi keduanya.

Rumah
sebagai bagunan yang kokoh atau tempat tinggal

dan
Koran Sebagai Sumber Informasi, pengetahuan dan mengandung banyak berita.

Sehingga dari pengertiannya dapat kami simpulkan bahwa Rumah Koran Adalah Rumah Untuk Membaca, menggali informasi, pengetahuan, berdiskusi dan belajar mengeja melalui berlatih membaca baik buku dan Koran.

Rumah Koran mempunyai Cita – Cita menghapuskan buta huruf, khusunya kepada petani dan masyarakat Umum agar tercipta kehidupan yang cerdas dan mampu mengakses informasi – informasi dari perkembangan teknologi dan mampu menggunakan alat – alat canggih salah satunya HP.

Sebab kami melihat bahwa masih banyak petani dan masyarakat umum yang tidak maksimal mampu menggunakan HP, terpaksa mereka menggunakan HP yang pengganti nada deringnya bisa menyebut Nama pemanggilnya di sebabkan pemiliknya tidak bisa baca Tulis.

Sehingga diharapkan melalui Rumah Koran Pernikahan Dini, putus Sekolah bisa berkurang dan Buta Huruf Bagi Petani dapat dihapuskan, agar kehidupan pada tingkat petani bisa lebih cerdas dan berdaya saing.    

#PetaniGowa  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia