Langsung ke konten utama

Pertanian Mampu Menyumbang Loker 33 % dari 120 Juta Lapangan Kerja Indonesia

Rendahnya produktivitas pertanian di bidang pangan dan holtikultura ditenggarai semakin menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor ini. Pasalnya, pekerjaan jadi petani kurang menarik untuk diminati generasi muda. Akibatnya, mayoritas petani saat ini adalah mereka yang sudah berada di usia yang dikatakan tidak produktif lagi. “Petani kita rata-rata sudah tua, 45-60 tahun,� kata Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan, dalam workshop managing agro-forestry yang dilaksanakan oleh RCE UGM, Selasa (2/10).

Banyak anak muda yang sudah tidak tertarik bekerja di pertanian karena imej menjadi petani selalu hidup miskin dengan ketiadaan lahan serta produktivitas yang rendah. Menurutnya diperlukan mekanisasi pertanian agar pemuda mau mengembangkan pertanian. Wamen mengusulkan petani bisa menggunakan baju seragam tertentu sehingga mereka bangga dengan profesinya tersebut. “Petani Jepang seragamnya mirip seragam bengkel. Petani kita perlu didandanin,� ujarnya.

Namun yang tidak kalah penting, kata wamen, pemerintah juga perlu memperbaiki infrastruktur seperti bendungan irigasi yang kini sebagian besar tingkat kerusakannya mencapai lebih dari 50 persen. “Di banyak tempat, tawuran antar petani karena masalah air di hulu tidak siap,� katanya.

Diakui Wamen, kontribusi pertanian dalam penyediaan lapangan masih cukup besar. Bahkan mampu menyerap 33 persen dari 120 juta lapangan kerja yang ada di Indonesia. “Sekitar 100 orang yang bekerja, 33 orang kerja di pertanian,� katanya.

Kendati demikian, kontribusi pertanian dalam penyediaan lapangan kerja dan pendapatan domestik bruto nasional makin menurun dibdandingkan 40 tahun lalu. Menurutnya, tahun 1970 sekitar 64 % bekerja di sektor pertanian dan memberikan kontribusi 53% untuk PDB. Saat ini penyediaan lapangan kerja hanya 33 persen dan 14,72 persen untuk PDB. “Kontribusinya memang semakin kecil. Tapi perdagangan produk perkebunan masih surplus tapi untuk pangan dan holtikultura masih defisit,� katanya.

Dekan Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, mengatakan kepedulian pemerintah kepada petani dalam bentuk fasilitas alat semi mekanis masih sangat minim. Padahal mayoritas masyarakat miskin masih ada di pedesaaan yang kebanyakan berprofesi petani. “Tentunya pemerintah tidak akan bisa mengembangkan Penanaman Modal Asing untuk pertanian jika dukungan infrastruktur belum dibenahi,� pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Sumber.

https://ugm.ac.id/id/berita/4561-wamen.pertanian:.mayoritas.petani.indonesia.sudah.tua

#petaniGowa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bupati Gowa Serahkan Trofi Penghargaan Kampung Iklim Lestari Untuk KBA Kanreapia Tombolo Pao

Penerimaan penghargaan - penghargaan di hari jadi Gowa ke 702 Tahun, Kanreapia menerima trofi penghargaan Kampung Iklim Lestari dari Bupati Gowa. Dr. Adnan Purichta Ichsan YL S.H,. MH. Kanreapia menjadi satu - satunya desa yang berhasil mendapatkan penghargaan kampung iklim lestari tahun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 

Yess Open Day Gowa Sukses di Gelar, Petani Muda Semakin Semangat Bertani

  Gowa – Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) merupakan sinergi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan IFAD yang fokus pada penumbuhan petani serta wirausaha muda pertanian. Sebagai salah satu progres pelaksanaan program YESS, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan menggelar pameran pertanian bertajuk “Open Day”.

Petani Adalah Pekerjaan Mulia, Karena Petani Merupakan Bentuk Pengabdian Kepada Negara

Sejatinya #petani adalah pekerjaan yang sangat mulia, dan jangan lagi dipandang sebelah mata sebagai suatu mata pencaharian. Karena petani adalah salah satu bentuk pengabdian terhadap negara dengan memberi makan kita semua. Melalui jasa-jasa para petani lah sampai dengan hari ini kita masih bisa menikmati berbagai macam hasil yang dihasilkan oleh para petani, seperti beras, sayuran, buah-buahan dan berbagai hasil pertanian para petani Indonesia. HIDUP PETANI !!! Sumber SPI. #PETANIGowa