Langsung ke konten utama

Pertanian Dengan Gerakan Literasi

‘’PERTANIAN DENGAN GERAKAN LITERASI’’ Majukan pertanian dengan konsep Literasi, Pagi, Siang dan Sore di lahan untuk bertani  dan waktu malam di gunakan untuk diskusi, baca buku dan menulis.

Petani hari ini adalah kekinian, yaitu modern, canggih, terbuka dan mempunyai akses yang luas. Petani hari ini terbuka yakni tiap petani mempunyai Sosial media, aktif memanfaatkan teknologi, pengalaman – pengalaman dan ilmu – ilmu baru yang di inginkan mudah di dapatkan oleh mereka karena media internet mampu mengantarkan mereka kepada Om Goegle sehingga ilmu pertanian yang di butuhkan mudah di dapatkan petani.

Petani Literasi adalah petani yang kreatif, inovatif dan kritis, karena petani literasi mampu melihat kebutuhan dan hak yang harus di peroleh oleh mereka. Petani literasi akan menuangkan gagasan, harapan dan ketidak sesuaian pemangku tugas dan jabatan dalam ruang lingkup pertanian.

Petani Literasi akan melihat dan mengamati penyakit tanaman, cara mengolah, dosis pupuk, bibit unggul. Petani Literasi akan membentuk kelompok – kelompok tani yang kreatif, berdiskusi dengan PPL, Kelompok Tani, Gapoktan bahkan dinas Pertanian. Petani Literasi melihat, kualifikasi pendidikan petani juga minimal SMU sederajat, walaupun Pertanian bukan pekerjaan kantoran tetapi pertanian juga bukan semata otot atau tenaga belaka tetapi membutuhkan Skill, pengalaman, ilmu dan Pendidikan. Majukan Pertanian dengan Pendidikan, dampingan dan keaktifan semua lini.    

#petaniGowa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia