Langsung ke konten utama

Profesi Petani Di Nilai Paling Modern

PERTANIAN DI ERA MEA DI KATAKAN KUNO ATAU MODERN
Usia Anak – anak dan remaja, menjadi usia yang istimewa, banyak contoh dan keinginan pada usia muda dan ABG sehingga menumbuhkan banyak keinginan dan harapan. Di dalam profil Anak muda selalu tercatat tentang cita – cita mereka.
Namun dalam hal tersebut Cita – cita seseorang berbeda – beda, ada yang bercita - cita menjadi TNI, Polisi, Guru dan dokter, keempat cita – cita ini adalah cita – cita yang paling popular. Di sekolah maupun di rumah para orang tua maupun guru selalu menanyakan akan cita – cita kita.
Cita – cita menjadi petani sangat langka kita dengar. Hal ini menjadi pertanyaan, apa yang salah jika menjadi petani atau berprofesi sebagai petani. Bukankan kita hidup, kita makan, kita kuliah karena hasil pertanian.
Citra pertanian dan petani masih belum di anggap menjanjikan, sehingga petani dan anak petani kadang mencari profesi lain. Pertanian di jadikan profesi sampingan karena di anggap hanya mampu mencukupi kebutuhan dapur dan kebutuhan sehari – hari.
Hasil pertanian di anggap tidak mampu memenuhi kebutuhan Sekunder, seperti kendaraan dan fasilitas yang lain, di mana kehidupan petani hanya berputar antara makan, bertani dan kerja. Anggapannya bahwa petani hanya menggunakan tenaga, sepanjang waktu.
Disisi lain, pertanian identik dengan tanah, lumpur, panas matahari dan kotor, sehingga di anggap tidak modern.  Alasan – alasan inilah yang akhirnya menurunkan semangat dan keinginan anak muda untuk terjung ke dunia pertanian.
Sehingga hari ini paradigma baru bahwa dunia pertanian harus mampu di lahirkan, pertanian hari ini berbeda dengan pertanian masa silam. Pertanian kekinian , pertanian era modern membawa perubahan cara berfikir, bahwa yang muda yang bertani, yang muda punya tenaga dan gagasan memajukan pertanian.
Walau masa kecil cita – cita menjadi petani tidak pernah ada tetapi harus di sadari bahwa di tangan pemuda pertanian akan lebih baik dan akan lebih modern. Pemuda penggerak pertanian, pemuda menjadi power masa depan bangsa.
Jangan sampai krisis pangan di Negara agraris di akibatkan oleh krisis petani, karena petani merupakan penentu dan pengelola pertanian. Indonesia merupakan Negara  Agraris, Indonesia kaya akan sumber daya alam.
Kaya akan sumber daya alam harus mampu di kelola dengan sumber daya manusia yang handal, terampil, inovatif dan hal tersebut ada pada tangan pemuda. Generasi muda mempunyai banyak kelebihan baik waktu, tenaga dan ide, kesemuanya ada pada jiwa pemuda.
Kenapa pemuda harus bertani karena pemuda adalah generasi petani,  jika regenerasi petani lahir otomatis aktifitas bertani akan lancar, jangan sampai aktifitas tenaga tani berasal dari luar negeri , mengingat era Masyarakat Ekonomi Asean telah di berlakukan.
Hal inilah menjadi tantangan dan kewajiban bagi anak muda, dan Sarjana untuk kembali ke kampung untuk membangun kampung atau desanya, jika sarjana ingin kembali dan berbaur dengan rakyat petani otomatis pertanian akan maju.
Gerakan – gerakan pertanian juga penting di adakan, baik pameran Pupuk, Panen Raya, membuka Forum public membahas pertanian dan pelatihan – pelatihan budidaya pertanian. Kegiatan – kegiatan pertanian harus mampu di gerakkan oleh pemuda, seperti mengadakan seminar pertanian, konsultasi pertanian dan melakukan dampingan kepada  Gapoktan dan Kelompok – kelompok Tani.
Pemuda yang di maksud adalah pemuda yang telah melalui tahapan pendidikan formal, pemuda yang mempunyai segudang pengalaman dan pemuda desa yang berjiwa membangun. Pemuda – pemuda tersebut di harapkan mau membagi ilmu, ide dan siap menjadi pelopor pertanian.
Menjadi petani bukan karena terpaksa tetapi menjadi tanggung jawab dan keharusan demi bangsa kita tercinta, kategori petani seperti petani berdasi, petani cerdas dan petani pekerja kesemuanya harus satu dalam wujud yang nyata, mewujudkan swasembada pangan.
Kategori – kategori petani seperti, bekerja sendiri, bekerja kelompok dan bertani dengan menggunakan alat – alat pertanian. Kategori – kategori tambahan seperti bekerja dengan mengandalkan tenaga semata, tangan dan anggota badan yang lain dan kategori petani memanfaatkan tenaga kuda, alat canggih dan alat – alat modern yang lain.
Lemah dan kurangnya aktifitas – aktifitas pertanian dalam proses peningkatan mutu SDM Petani juga menjadi pemicu lahirnya pengelolaan yang keliru, pengaplikasian dosis pupuk yang tidak pas yang mengakibatkan gagal panen dan pengolahan hasil pertanian yang tidak ada, memicu petani hanya panen langsung jual, di mana kadang harga hasil pertanian mengalami kerugian karena biaya produksi tinggi dan hasil pemasaran yang rendah.
Tugas pemuda dalam hal ini masih besar, karena menjadi petani di usia muda adalah satu pilihan dan satu cirri yang berbeda di bandingkan dengan pemuda – pemuda yang lain, di mana ketika pemuda – pemuda lain lagi duduk santai, berpakaian rapi dan wangi di saat itu pemuda tani harus berbaur dengan kelompok – kelompok tani bersentuhan dengan kotoran hewan dan tanah.
Era modern justru membuat petani muda terlihat keren karena rela mengorbankan waktunya untuk berjuang dan berkeringan demi kebutuhan bangsa yakni ketersediaan pasokan makanan buat masyarakat Indonesia pada umumnya. Petani muda mengorbankan waktunya untuk masa depan bangsa, memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang di berikan Sang Pencipta.
Pemuda atau Sarjana kembali bertani adalah upaya membuka lapangan kerja, sebab sector pertanian membutuhkan dan melakukan seleksi karyawan yang handal dan mempunyai inovasi pada sector pertanian, di mana jika tingkat pendidikan petani tinggi otomatis petani juga cerdas dan bijak dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yakni dengan konsep pertanian organic, kembali kealam.
Jika petani cerdas otomatis banyak hal yang bisa di perbaharui, baik hak mendapatkan HET pupuk subsidi, cara budidaya secara organic dan mengolah jadi olahan hasil pertanian sebelum di pasarkan, yang akhirnya peningkatan – peningkatan mutu pada tingkat petani secara perlahan akan maju dan mandiri.
Yakin dan pasti sector pertanian akan mampu mengurangi pengangguran karena sector pertanian begitu luas, pemuda pencari kerja tidak perlu merantau ke kota cukup di kampung membangun system pertanian dan memajukannya yakni mengelola potensi kampung dan memasarkannya sampai ke luar negeri sesuai amanah Presiden Bapak Jokowi yaitu membangun Indonesia dari desa.
Desa – desa di Indonesia mempunyai potensi salah satunya sector pertanian, pemerintah juga sangat memperhatikan pembangunan di tingkat desa yaitu dengan memberikan anggaran milyaran setiap tahunnya untuk membangun desa, seperti Infastruktur jalan, irigasi, dan embung kesemunya adalah peluang buat pemuda dan sarjana untuk kembali ke kampung dan memajukan kampung mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bupati Gowa Serahkan Trofi Penghargaan Kampung Iklim Lestari Untuk KBA Kanreapia Tombolo Pao

Penerimaan penghargaan - penghargaan di hari jadi Gowa ke 702 Tahun, Kanreapia menerima trofi penghargaan Kampung Iklim Lestari dari Bupati Gowa. Dr. Adnan Purichta Ichsan YL S.H,. MH. Kanreapia menjadi satu - satunya desa yang berhasil mendapatkan penghargaan kampung iklim lestari tahun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 

Yess Open Day Gowa Sukses di Gelar, Petani Muda Semakin Semangat Bertani

  Gowa – Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) merupakan sinergi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan IFAD yang fokus pada penumbuhan petani serta wirausaha muda pertanian. Sebagai salah satu progres pelaksanaan program YESS, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan menggelar pameran pertanian bertajuk “Open Day”.

Petani Adalah Pekerjaan Mulia, Karena Petani Merupakan Bentuk Pengabdian Kepada Negara

Sejatinya #petani adalah pekerjaan yang sangat mulia, dan jangan lagi dipandang sebelah mata sebagai suatu mata pencaharian. Karena petani adalah salah satu bentuk pengabdian terhadap negara dengan memberi makan kita semua. Melalui jasa-jasa para petani lah sampai dengan hari ini kita masih bisa menikmati berbagai macam hasil yang dihasilkan oleh para petani, seperti beras, sayuran, buah-buahan dan berbagai hasil pertanian para petani Indonesia. HIDUP PETANI !!! Sumber SPI. #PETANIGowa