Langsung ke konten utama

Petani Sulit Dapatkan Modal & Lahan Pertanian Kecil

Jakarta | Jurnal Asia
Sektor pertanian memberikan kontribusi cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, mengatakan kontribusi sektor pertanian mencapai 13,6% terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, sekitar separuh dari sektor pengolahan berbasis pertanian menyerap 35% tenaga kerja.

“Apabila sektor pertanian dipandang dari hulu hingga hilir dalam satu rantai, maka kontribusi agregat lebih dari 55%,” Muliaman usai seminar yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan PISAgro bertema “Inovasi Rantai Nilai Sektor Agro dalam Mendukung Implementasi Financial Inclusion untuk Petani” di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5).

Meski memberi kontribusi cukup besar ke pertumbuhan, menurut Muliaman, masih ada kendala yang dihadapi petani. Pertama, kesulitan mendapatkan modal. Tak jarang, untuk me­ngatasi masalah modal ini, petani terpaksa meminjam ke rentenir.

Kedua, Selain masalah modal, masalah lainnya adalah lahan yang kecil dan tak bersertifikat. “14,6 juta usaha pertanian memiliki lahan kurang dari setengah hektar,” ujar Muliaman.
Untuk mengatasi berbagai masalah ini, pemerintah mem­buka kemudahan pem­biayaan melalui program KUR. Saat ini, bunga KUR telah dipangkas menjadi 9% per tahun.

“Langkah-langkah nyata buka akses ekonomi terhadap sumber permodalan, sehingga tingkatkan usaha dan sumber pendapatan dan kurangi kemiskinan,” kata Muliaman, yang juga Ketua umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) itu. (dtf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).