Langsung ke konten utama

Malino Bakal Di Kembangkan Layaknya Kebun Raya

JAKARTA - Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, ingin menjadikan daerah Malino, Kecamatan Tinggimoncong, sebagai salah satu tujuan wisata nasional. Guna mewujudkan hal tersebut, Malino bakal dikembangkan dengan menggunakan konsep kebun raya.

Hal itu terungkap dari rapat yang dilakukan JK bersama, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, beberapa SKPD lingkup Pemprov Sulsel dan Pemkab Gowa, di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (29/6). Hadir juga beberapa deputi dari kementerian terkait.

Dalam rapat itu JK menegaskan perlunya pengembangan Malino dengan segala potensi yang dimilikinya. Apalagi Malino selama ini memang dikenal memiliki potensi di sektor wisata, pertanian bunga dan holtikultura, kehutanan dan lainnya.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyambut baik keinginan Wapres tersebut. Apalagi selama ini, Adnan memang memiliki cita-cita menjadikan Malino sebagai destinasi wisata nasional.

"Dalam rapat, Pak JK mengungkapkan, konsep pengembangan Malino nantinya, seperti kebun raya dan menguatkan Malino sebagai flower city," ujar Adnan yang ditemui usai menghadiri rapat di Kantor Wapres, Jalan

Pemerintah, lanjutnya, akan mendorong pelibatan masyarakat untuk bisa bertani dengan berbagai macam variasi bunga, bukan hanya anggrek krisan. "Masyarakat akan didorong menanam di depan-depan rumahnya," ungkapnya.

Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, lanjutnya dia, juga akan membentuk tim bersama dan akan dilaksanakan di Malino. Aktivitas tim bersama itu nantinya, akan ditinjau langsung Menteri Pertanian, Menteri LH dan Kehutanan, Gubernur Sulsel, LIPI dan Bupati Gowa.

"Tim akan menindak lanjuti pokok-pokok pikiran dari wakil presiden," pungkasnya. (*)

Di Kutip dari Fb. Halaman Like Bapak Bupati Gowa

Komentar

  1. Ass... sy pernah ikuti pertemuan beberapa Annggota Dewan terkait dengan Gowa bahkan DPR RI dari DPD sy sempat tanyakan Malino adalah salah satu disulsel adalah yg bisa disulap menjadi tempat wista yg sangat potensial utk sikembangkan menjadi taman wisita ttp apa jawabannya bahwa mereka katakan sudah bagus dan sudah menjadi tempat wisata sy kira apa yg telah ditulis oleh rekan diatas sy sangat sependapat dan itulah yg harapan Gowa kedepan trima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).