Langsung ke konten utama

Adakah Gelar Pahlawan Untuk Petani

[Adakah Gelar Pahlawan untuk Petani?]

Ada banyak gelar pahlawan yang disematkan oleh pemerintah dan bangsa kita. Pahlawan kemerdekaan, bagi yang berjuang di jaman menegakkan kemerdekaan. Pahlawan tanpa tanda jasa, bagi para guru yang mencerdaskan bangsa. Pahlawan devisa, bagi para TKI/TKW.

Lalu, adakah gelar pahlawan yang pantas bagi petani, yang sudah memenuhi urusan perut bangsa ini? Ataukah sudah tidak berharga lagi, semua bisa dipenuhi dengan impor? Apakah mereka tidak layak disebut pahlawan, yang berjuang menghadapi genosida petani, pupuk pelan-pelan dihilangkan dari pasaran. Hama dibiarkan tanpa penanganan yang komprehensif dan ramah lingkungan. Sawah-sawah irigasi dan produktif dijadikan pabrik dan perumahan. Mata air dikuasai pengusaha-pengusaha air mineral.

Petani berjuang, tidak hanya menghadapi serbuan produk asing, tetapi berjuang menghadapi ketidakadilan pemerintah, keserakahan bangsa sendiri, dan kita-kita yang tak pernah lagi menghargai jerih payah petani. Lebih bangga makan apel washington daripada makan apel malang.

Kemanakah kami harus mencari tentara2 petani? Semua sudah enggan bertani, inginnya kerja jadi buruh pabrik.

Sumber Petani Berdasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Pertanian Organik dan Konvensional

Pertanian Organik dan konvensional Pada dasarnya kedua sistem pertanian ini menggunakan teknik sama, namun yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk membantu proses pertumbuhan dan hasil tanaman. Apabila dengan sistem organik bahan-bahan yang digunakan relatif aman karena berbahan dasar dari alam sedangkan sistem konvensional lebih cenderung menggunakan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses panen tanaman. Hal tersebut adalah perbedaan utama dari sistem pertanian organik dan konvensional. Adapun secara lebih spesifik lagi, perbedaan dua sistem pertanian ini bisa dilihat dari dua aspek yaitu kelanjutan ekosistem dan hasil. Adapun untuk kelanjutan ekosistem, perbedaan antara dua sistem pertanian ini tampak dalam: Prioritas, apabila konvensional lebih mengutamakan kuantitas produksi tanaman sedangkan organik lebih cenderung memperhatikan kestabilan ekosistem dan keseimbangan unsur-unsur dalam tanah, Sifat, dalam sistem organik keharmonisan antara ekosistem dan tanaman alami se...

Lahan Pertanian Kanreapia Jadi Tempat Belajar Pemuda Bine

  Beberapa tahun terakhir lahan pertanian Kanreapia menjadi kunjungan study pertanian, lahan - lahan pertanian menjadi tempat belajar, tempat diskusi dan jelajah desa Kanreapia

Ratusan Mahasiswa Polbangtan Gowa Study Pertanian di Desa Kanreapia Tombolo Pao Gowa

  Sekitar 245 Mahasiswa Tk. I dan II program studi D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa melaksanakan kunjungan praktik lapangan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Malino Kabupaten Gowa (19/06).